Pakar Pakistan sebut SCO dorong kerja sama multilateral

Para akademisi dan pakar Pakistan berpendapat bahwa Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) mendorong kerja sama multilateral dan menangani berbagai tantangan bersama dengan di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

Dalam konferensi perihal SCO yang diadakan oleh Institut Kajian Strategis Islamabad (Institute of Strategic Studies Islamabad/ISSI), sebuah wadah pemikir (think tank) yang berbasis di Islamabad, Babar Amin, selaku koordinator nasional pertama Pakistan untuk SCO, pada Jumat (11/10) menyoroti peran strategis Pakistan di dalam mendorong konektivitas dan kerja sama keamanan regional di bawah kerangka kerja SCO.

Berada di persimpangan pada Asia Selatan, Asia Tengah, dan Timur Tengah, lokasi strategis Pakistan menjadikannya saluran perdagangan yang ideal, ungkap Babar Amin. Dia memberikan bahwa Pakistan tengah memfokuskan perhatian untuk berinvestasi di dalam kapasitas konektivitas peranan memajukan visi bersama dengan demi kawasan yang terintegrasi secara ekonomi.

Baca Artikel : Mantan PM Pakistan Imran Khan

Babar Amin menyatakan Pakistan berusaha memajukan kerja sama ekonomi, konektivitas, dan inisiatif keamanan meski terlihat berbagai tantangan regional.

Berbicara perihal Pertemuan Dewan Kepala Pemerintahan SCO ke-23 mendatang di Islamabad, Amina Masood, seorang profesor fakultas pengetahuan sosial di Universitas Islam Internasional Islamabad, menyatakan bahwa acara mendatang berikut dapat memberikan peluang yang belum dulu ada di awalnya bagi pertemuan bilateral dan multilateral yang ditujukan untuk mengamankan kerja sama ekonomi dan budaya

Amina Masood menyatakan pentingnya manfaatkan forum SCO untuk menambah perdagangan dan kemitraan tekhnis Pakistan bersama dengan negara-negara Asia Tengah dan Asia Selatan. Dia memberikan bahwa lebih banyak ulang bidang, termasuk pertukaran akademis dan budaya, kudu dieksploitasi untuk kerja sama regional yang lebih besar.

Mantan menteri luar negeri Pakistan sekaligus direktur jenderal ISSI Sohail Mahmood menyatakan bahwa kendati hasil yang ideal diinginkan berasal dari platform multilateral SCO, berbagai kenyataan dan tantangan termasuk kudu diakui, yang tekankan bahwa kemajuan yang ada kudu di dukung dan diperkuat.

Menyoroti pengaruh ekonomi SCO yang terus meningkat, Mahmood mencatat bahwa perdagangan di pada para bagian SCO telah berkembang secara vital sejak berdirinya organisasi berikut sampai waktu ini, yang mencerminkan tambah besarnya pengaruh dan relevansi global berasal dari SCO.

Mantan PM Pakistan Imran Khan Dituduh Mencoba Bunuh Polisi

Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, kesimpulan berita-berita utama yang berlangsung berasal dari bermacam penjuru dunia dalam 24 jam terakhir.Edisi Rabu, 9 Oktober, kita awali berasal dari Pakistan.

Mantan PM dituduh mencoba bunuh polisi
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan didakwa atas percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi di Islamabad.

Selasa kemarin, pemerintah Pakistan mengatakan Imran, yang udah berada di balik jeruji besi sejak th. 2023, dituduh menghasut orang-orang untuk jalankan kekerasan.

Baca Juga : https://blindapeseo.com/

Polisi menuduh Imran memaksa pendukungnya untuk berunjuk rasa menuntut pembebasannya berasal dari penjara, yang selanjutnya mengakibatkan terbunuhnya petugas Abdul Hameed.

Imran belum mengomentari tuduhan tersebut, namun ia mengaku udah menjadi korban perburuan politik sejak digulingkan berasal dari jabatannya terhadap th. 2022.

Israel mengklaim bunuh penerus pimpinan Hizbullah
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan hawa angkatan udaranya menewaskan dua penerus Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang terbunuh pekan lalu.

Berbicara dalam sebuah video PM Netanyahu juga mengatakan Israel udah memperluas serangan daratnya di selatan Lebanon untuk menargetkan group Hizbullah.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Hashem Safieddine, yang tadinya disebut-sebut bakal mengambil alih Nasrallah mungkin udah “dihilangkan.”

Sementara itu, wakil kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan kelompoknya menolong usaha Lebanon untuk gencatan senjata bersama Israel, sesudah dua minggu serangan besar-besaran Israel.

Tahanan penjara ingin menjadi senator Filipina
Apollo Quilboloy, pendeta Filipina yang ditahan di Manila dikarenakan masalah perdagangan seks anak-anak, mencalonkan diri sebagai senat di Filipina dalam pemilu th. depan.

Apollo juga dikenal sebagai sekutu berasal dari mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan pernah mengaku sebagai “putra Tuhan” yang punya jutaan pengikut

Pendeta tersebut berjanji untuk mempromosikan undang-undang yang “berpusat terhadap Tuhan, berpusat terhadap Filipina, dan berpusat terhadap orang Filipina”, kata Mark kepada wartawan sesudah menyerahkan dokumen pencalonan kepada petugas pemilu.

Pemenang Nobel Fisika 2024
Ilmuwan John Hopfield dan Geoffrey Hinton memenangkan Penghargaan Nobel Fisika 2024 bersama penemuan dan inovasi yang sangat mungkin pembelajaran mesin dalam jaringan saraf tiruan.

Mereka juga mendapat hadiah sebesar 11 juta kronor Swedia, atau lebih berasal dari Rp15 triliun, yang dibagi di pada para pemenang kecuali tersedia lebih berasal dari satu pemenang.

Kondisi Perekonomian Di Pakistan Yang Semakin Terpuruk

Sekitar 10% pajak perlu dibelanjakan untuk transfer ke rumah tangga berpendapatan rendah guna menghilangkan kemiskinan ini. Kebutuhan ini akan semakin besar selama tahun-tahun mendatang, yang menyiratkan peningkatan signifikan dalam transfer ke rumah tangga tahun ini dan di masa mendatang. Program seperti Program Dukungan Pendapatan Benazir (BISP) akan memainkan peran penting dalam mengatasi kemiskinan di Pakistan.

Inflasi diproyeksikan mencapai 23% pada tahun fiskal 2024, penurunan dari tingkat inflasi tinggi sebesar 29% pada tahun fiskal 2023. Setengah dari tingkat inflasi saat ini dengan dampak depresiasi nilai tukar, yang mencapai 12%. 5% lainnya diperkirakan disebabkan oleh kenaikan harga komoditas, terutama untuk energi, dengan harga energi yang melonjak dengan rata-rata tertimbang sebesar 10% selama periode ini. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pajak pemerintah atas energi.

Baca Juga: Intelijen Pakistan Danai Radikalisasi

Jika inflasi merupakan hasil dari faktor sisi penawaran dan jika pinjaman pemerintah relatif kurang responsif terhadap suku bunga tinggi, salah satu cara terpenting untuk mengekang inflasi tetap melalui suku bunga. Perlu ditekankan bahwa perubahan suku bunga akan sangat dipengaruhi oleh defisit fiskal dan harga komoditas internasional.

Kondisi ekspor yang stagnan menjadi kendala paling mengikat di Pakistan dan mengusulkan kebijakan industri yang dipimpin ekspor. Harusnya Pakistan dapat memanfaatkan petugas perdagangan dan investasi Pakistan untuk mempromosikan produk, dan mengurangi tarif impor pada barang setengah jadi yang digunakan oleh eksportir. Selain itu peran perdagangan dan kebijakan perdagangan terhadap emisi CO2 di sektor tekstil Pakistan serta kemungkinan transisi ke sumber energi terbarukan seperti energi surya.

Intelijen Pakistan Danai Radikalisasi

Laporan terbaru mengungkapkan bahwa intelijen Pakistan, khususnya Inter-Services Intelligence (ISI), diduga terlibat dalam pendanaan dan radikalisasi pengungsi Rohingya yang berada di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh. Pengungsi Rohingya, yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar, kini menghadapi ancaman baru berupa infiltrasi kelompok radikal yang berpotensi memperburuk situasi kemanusiaan di kawasan tersebut.

Intelijen Pakistan dituduh memanfaatkan ketidakstabilan dan kondisi putus asa para pengungsi untuk merekrut anggota baru bagi kelompok-kelompok ekstremis. Beberapa laporan menyebutkan bahwa kamp pengungsian Cox’s Bazar, yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Rohingya, menjadi tempat strategis bagi penyebaran ideologi radikal. Dengan memberikan dukungan keuangan dan logistik, ISI diduga mendorong kelompok-kelompok radikal untuk memperluas pengaruhnya di kalangan pengungsi.

Radikalisasi di kamp-kamp pengungsian ini menimbulkan kekhawatiran global, terutama bagi pemerintah Bangladesh. Pemerintah khawatir bahwa aktivitas ini dapat memicu ketidakstabilan di dalam negeri, serta mengancam keamanan regional. Selain itu, radikalisasi juga memperumit upaya repatriasi pengungsi Rohingya ke Myanmar, karena keberadaan kelompok ekstremis dapat menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat Myanmar, yang sudah sensitif terhadap isu etnisitas dan agama.

Selain itu, pengaruh intelijen Pakistan juga memperkeruh hubungan diplomatik Bangladesh dan Pakistan. Bangladesh, yang sudah lama menjadi sekutu dalam perang melawan terorisme, menentang segala bentuk intervensi yang memperburuk situasi pengungsi Rohingya.

Untuk menghadapi masalah ini, Bangladesh telah meningkatkan pengawasan di kamp-kamp pengungsian dan berkoordinasi dengan komunitas internasional untuk memantau potensi penyebaran radikalisme. Dalam jangka panjang, penanganan krisis Rohingya memerlukan solusi menyeluruh yang mencakup keamanan, bantuan kemanusiaan, dan pemulihan kondisi stabil di Myanmar, guna mencegah radikalisasi lebih lanjut.